Friday, July 9, 2010

MINGGU KEFAHAMAN DAN PENGHAYATAN ISLAM


 (Tekan untuk paparan penuh)

Ilmu yang di dasari asas kefahaman yang jelas serta penghayatan yang telus akan membuahkan amal yang bermanfaat. Maka dengan ini, Biro Agama dan Pendidikan Institut Pendidikan Guru Kampus Sultan Mizan (IPG KSM) telah mengambil inisiatif bagi mengadakan Bulan Kefahaman dan Penghayatan Islam untuk pengisian rohani pelajar kampus di samping mewujudkan kerjasama yang utuh antara mereka khususnya dan mempraktik amalan- amalan insan guru yang mulia umumnya sebagai bakal pendidik kelak.

Bulan kerohanian tahun 2010 yang bakal diadakan ini merupakan kesinambungan kepada Minggu Kebudayaan dan Penghayatan Islam pada tahun 2007 yang julung kali diadakan sehinggalah tahun-tahun berikutnya yang turut berlalu dengan jayanya. Amatlah diharap agar bulan tersebut bakal memberi kesan yang lebih mendalam terhadap pelajar dalam aspek pemupukan nilai murni yang lebih praktikal dalam kehidupan seharian sebagai guru pelatih. Penganjuran Bulan Kefahaman dan Penghayatan Islam ini juga bakal mencerminkan imej IPG KSM sebagai sebuah institusi guru yang sentiasa aktif menganjurkan aktiviti-aktiviti untuk manfaat warganya.

OBJEKTIF

1)    Memupuk perpaduan, ukhwah dan jalinan kemesraan di antara pentadbir, pensyarah, pelajar dan semua warga IPG Kampus Sultan Mizan.
2)    Melatih pelajar supaya memiliki kemahiran berpersatuan dan kemahiran mengendalikan sesuatu program.
3)    Memperdalam dan memperluaskan ilmu pengetahuan di samping dapat mempelajari tentang agama Islam dengan lebih mendalam.
4)    Mencungkil bakat-bakat para pelajar yang jarang atau tidak pernah ditonjolkan.

MATLAMAT

Mewujudkan suasana keislaman dalam kalangan guru pelatih melalui aktiviti yang berlandaskan syariat islam bagi melahirkan  insan guru yang soleh dan solehah.

ANJURAN

Biro Agama dan Pendidikan, Jawatankuasa Perwakilan Dan Jabatan Pendidikan Islam dan Moral dengan kerjasama Jabatan Hal Ehwal Pelajar.

TENTATIF PROGRAM

(Tekan untuk paparan penuh)


HARAPAN

1.      Diharapkan agar program ini dapat berjalan dengan jayanya dari awal hingga ke akhir penutup.
2.      Untuk menjayakan lagi program ini, komitmen daripada semua pihak amat diperlukan dengan memberikan respon yang positif terhadap setiap aktiviti yang dijalankan.
3.      Penghayatan tentang kebudayaan dan kesenian Islam perlu dirasai oleh semua warga IPG KSM agar dapat dipraktikkan dalam kehidupan seharian.
4.      Pihak institut dapat menambah aktiviti-aktiviti keagamaan untuk para pelajar.
5.      Semoga program-program seperti ini dapat diteruskan pada masa-masa akan datang.

PENUTUP

Sesungguhnya Bulan Kefahaman dan Penghayatan Islam yang akan dianjurkan ini diharap dapat memberi kesedaran kepada para pelajar agar mengekalkan seni Islam yang indah di samping menerapkan nilai-nilai Islam itu sendiri dalam diri mereka melalui pengisian aktiviti-aktiviti yang akan diadakan.
Selain itu, kebolehan dan keterampilan pelajar akan dapat dicungkil dan diserlah melalui penglibatan mereka dalam mengendalikan sesuatu program. Perkara ini amat penting bagi menampilkan citra guru yang unggul di sebalik empat aspek utama perkembangan individu iaitu jasmani, emosi, rohani, dan intelektual. Peluang dan pendedahan kepada pelajar untuk mengaplikasi pengetahuan serta pengalaman sedia ada dalam pengalaman baru yang bakal diperoleh ini amat baik sebagai proses pengajaran dan pembelajaran untuk persediaan pada masa akan datang.
Melalui kerjasama daripada semua pihak, maka Bulan Kefahaman dan Penghayatan Islam tahun ini diharap dapat diadakan dengan lancar sepertimana yang telah dirancang dan  ditetapkan. Semoga program ini dapat menghimpunkan kesepaduan, keakraban dan kemesraan dalam seluruh kalangan warga Institut Pendidikan Guru Kampus Sultan Mizan. 




Read more...

Wednesday, June 23, 2010

Mengapa membaca al Qur’an ketika kita tak mengerti artinya?

Baru saja saya membaca sebuah tulisan pada secarik kertas yang tertempel pada dinding kantor teman saya. Sebuah tulisan tua dari internet. Mungkin sebagian pengunjung sudah pernah membacanya, namun merupakan temuan baru bagi saya. Judulnya adalah: Why do we read quran, even when we do not understand even a single arabic word? Sebuah tulisan indah yang amat menyentuh hati yang saya coba terjemahkan dengan judul di atas: Mengapa membaca al Qur’an ketika kita tak mengerti artinya?
Alkisah, hiduplah seorang muslim tua bersama seorang cucunya di sebuah pegunungan di bagian timur Kentucky, Amerika. Sang kakek biasa membaca Qur’an selepas sholat shubuh setiap hari. Sang cucu berusaha meniru setiap tingkah laku kakeknya.
Suatu hari, ia bertanya: “Kek! Aku berusaha membaca Qur’an seperti dirimu tetapi aku tidak mengerti isinya. Jikapun ada sedikit yang kupahami, ia akan terlupakan setiap kali aku menutup kitab itu. Lalu, apa gunanya aku membacanya?”
Dengan perlahan sang kakek membalikkan badan dan berhenti dari memasukkan batu bara ke dalam tungku pemasak. Ia menjawab: “Ambillah keranjang ini, bawalah ke sungai di bawah sana dan bawakan untukku sekeranjang air!”
Sang cucu membawa keranjang hitam penuh jelaga batu bara tersebut ke sungai dan mengambil air. Namun air itu telah habis menetes sebelum sampai ke rumah. Sang kakek tertawa dan meminta sang cucu agar mencobanya sekali lagi: “Mungkin engkau harus lebih cepat membawa airnya kemari.”
Sang cucu berusaha berlari, namun tetap saja air itu lebih cepat keluar dari keranjang sebelum sampai ke rumah. Dengan terengah-engah ia pun mengatakan kepada sang kakek bahwa tidak mungkin mengambil air dengan keranjang. Sebagai gantinya ia akan mengambil air dengan ember.
“Aku tidak perlu satu ember air, yang kuinginkan adalah sekeranjang air!” jawab sang kakek. “Kau saja yang kurang berusaha lebih keras,” timpal sang kakek sambil menyuruhnya mengambil air sekali lagi. Sang kakek pun pergi ke luar rumah untuk melihat usaha sang cucu.
Kali ini sang cucu sangat yakin bahwa tidak mungkin membawa air menggunakan keranjang. Namun ia berusaha memperlihatkan kepada sang kakek bahwa secepat apapun ia berlari, air itu akan habis keluar dari keranjang sebelum ia sampai ke rumah. Kejadian yang sama berulang. Sang cucu sampai kepada kakeknya dengan keranjang kosong. “Lihatlah Kek! Tidak ada gunanya membawa air dengan keranjang.” katanya.
“Jadi, kau pikir tidak ada gunanya?”, sang kakek balik bertanya. “Lihatlah keranjang itu!” pinta sang kakek.
Ketika sang cucu memperhatikan keranjang itu sadarlah ia bahwa kini keranjang hitam itu telah bersih dari jelaga, baik bagian luar maupun dalamnya, dan terlihat seperti keranjang baru.
“Cucuku, demikianlah yang terjadi ketika engkau membaca al Qur’an. Engkau mungkin tidak mengerti atau tidak bisa mengingat apa yang engkau baca darinya. Namun ketika engkau membacanya, engkau akan dibersihkan dan mengalami perubahan, luar maupun dalam. Itulah kekuasaan dan nikmat Allah kepada kita!”


petikan dpd : http://blog.al-habib.info/id/membaca-quran-tidak-faham-isinya/

Read more...

Sunday, June 6, 2010

Kisah Nafsu Yang Degil Pada Perintah Allah


Dalam sebuah kitab karangan 'Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Al-khaubawiyi, seorang ulama yang hidup dalam abad ke XIII Hijrah, menerangkan bahawa sesungguhnya Allah S.W.T telah menciptakan akal, maka Allah S.W.T telah berfirman yang bermaksud :

"Wahai akal mengadaplah engkau."

Read more...

Tuesday, June 1, 2010

CARTA ORGANISASI 2010

Read more...

About This Blog

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP